Di dalam ilmu geografi terdapat 5 objek salah satunya objek atmosfer jelaskan apa itu objek atmosfer?

KOMPAS.com - Atmosfer merupakan selimut gas yang menyelimuti beberapa planet, termasuk bumi. Atmosfer terletak di ruang angkasa dan berada di lapisan terluar bumi.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, pengertian atmosfer adalah lapisan gas dengan ketebalan ribuan kilometer yang terdiri atas beberapa lapisan dan berfungsi melindungi bumi dari radiasi dan pecahan meteor.

Ketebalan atmosfer mencapai 1.000 kilometer dari permukaan bumi. Kandungannya terdiri dari beberapa gas, yaitu 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, 0,9 persen argon, dan 0,03 persen karbondioksida.

Sisanya uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen, kalium, serta 0,7 persen ozon.

Manfaat dan fungsi atmosfer

Atmosfer memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

  1. Melindungi bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet dan lapisan ozon. Sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi.
  2. Melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa yang jatuh akibat gaya gravitasi bumi.
  3. Atmosfer juga menjadi media cuaca yang bisa memengaruhi hujan, badai, topan, angin, salju, awan, dan lainnya.
  4. Memiliki kandungan berbagai macam gas yang diperlukan oleh manusia, tumbuhan, dan juga hewan untuk bernapas dan kebutuhan lainnya.

Baca juga: Pemanasan Global, Emisi Gas Rumah Kaca Masih Tinggi di Atmosfer

Fungsi atmosfer untuk mengatur proses penerimaan panas sinar matahari. Atmosfer melakukan penyerapan dan memantulkan panas yang dipancarkan matahari.

Sekitar 34 persen panas matahari kembali dipantulkan ke angkasa oleh atmosfer, awan, dan permukaan bumi.

Sekitar 19 persen diserap oleh atmosfer dan awan, sisanya 47 persen mencapai permukaan bumi.

Lapisan atmosfer

Di dalam ilmu geografi terdapat 5 objek salah satunya objek atmosfer jelaskan apa itu objek atmosfer?
shutterstock.com Ilustrasi lapisan atmosfer

Dilansir dari Kompas.com terdapat enam lapisan atmosfer yang menjaga kehidupan, sebagai berikut:

Lapisan paling dekat dengan bumi dengan jarak 8-14 kilometer dari permukaan bumi.

Dinamakan Tropos karena aktivitasnya terus berubah-ubah.

Batas lapisan ini hingga ketinggian 50 kilometer dengan tebal 35 kilometer.

Kebalikan dengan troposfer, udara di lapisan bawah stratosfer dingin dan semakin ke atas akan terasa panas.

Baca juga: 6 Lapisan Atmosfer dan Fungsinya

Stratosfer tidak memiliki awan, sehingga lapisan ini kering dan tidak bergejolak. Sehingga pesawat memilih terbang pada lapisan ini.

Diberi nama meso karena posisinya berada di tengah. Dengan ketebalan 35 kilometer dan ketinggian 50-85 kilometer.

Udara di lapisan ini sangat tipis, sehingga kita tidak bisa bernapas di sini.

Suhu di lapisan ini bisa mencapai 1.500 derajat celcius. Namun jika sampai berada di lapisan ini akan terasa dingin. Hal ini karena tidak ada molekul gas untuk menghantarkan panas ke tubuh kita.

Thermosfer menjadi lapisan atmosfer yang cukup tebal dengan ketebalan mencapai 513 kilometer. Di sini tempat satelit milik berbagai negara dan perusahaan terparkir.

Ionosfer merupakan lapisan unik karena posisinya bertumpuk di mesosfer, thermosfer, dan eksosfer. Lapisan ini bergerak dan bergejolak, tergantung energi yang diserap dari matahari.

Namanya berasal dari ion, senyawa yang mengandung listrik. Ion dihasilkan oleh gas-gas yang ada di lapisan ini yang terpapar radiasi matahari.

Eksosfer menjadi lapisan paling tebal dan letaknya paling luar. Tidak ada penetapan batas pasti lapisan terluar atmosfer, namun NASA menggunakan batas 10.000 kilometer.

Eksosfer hanya menyimpan gas seperti hidrogen dan helium. Namun, gas-gas tersebut berceceran.

Baca juga: Gejolak Kabut Asap, Ini Prediksi Dinamika Atmosfer Indonesia

Penyelidikan dan kegunaan atmosfer

Penyelidikan atmosfer bertempat di stasiun meteorologi. Penyelidikan tersebut memiliki beberapa fungsi utama, di antara lain:

  1. Sebagai pedoman dalam membuat ramalan cuaca jangka pendek maupun panjang.
  2. Sebagai dasar untuk menyelidiki syarat-syarat hidup dan ada tidaknya kemungkinan hidup di lapisan udara bagian atas.
  3. Sebagai pedoman untuk mengetahui kemungkinan dilakukannya hujan buatan di suatu wilayah tertentu.
  4. Mengetahui sebab-sebab gangguan yang terjadi pada gelombang radio, televisi, dan lainnya.

(Sumber: Kompas.com/Nibras Nada Nailufar)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

tirto.id - Ilmu Geografi memiliki dua bidang objek dalam kajiannya, yaitu objek material dan objek formal. Objek material berhubungan dengan pokok dari materi yang dipelajari, sedangkan objek formal berhubungan dengan pendekatan yang digunakan untuk mengkaji substansi (pokok) dari materi geografi.Geografi adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari tentang bentuk permukaan bumi. Pada masa awal perkembangannya, Eratosthenes menyebutkan geografi dengan kata geografika. Kata tersebut tersusun atas dua kata, yaitu “geo” yang berarti bumi dan “grafika” dengan makna lukisan atau tulisan.Dalam Hasil Seminar Semarang Ikatan Ahli Geografi Indonesia Tahun 1988, dihasilkan pernyataan bahwa ilmu geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.
Dikutip dari modul Geografi Kelas X (2020:5), Karl berpendapat bahwa ruang lingkup geografi adalah segala tempat yang ditinggali oleh manusia yang meliputi struktur, pola, dan proses aktivitasnya. Sementara profesor geografi dari Universitas Yale, Ellsworth Huntington, menyatakan bahwa ruang lingkup geografi terdiri atas beberapa cabang sebagai berikut:

  • Physical Geography, merupakan ruang lingkup geografi yang mempelajari mengenai faktor fisik bumi
  • Phytogeography, merupakan ruang lingkup geografi untuk mempelajari tanaman
  • Zoogeography, merupakan ruang lingkup geografi untuk mempelajari mengenai hewan
  • Antropogeography, merupakan ruang lingkup dari geografi untuk mempelajari manusia


Objek Geografi dan Contohnya

Pada sebuah objek kajian, terkadang terdapat dua disiplin ilmu yang berbeda, tetapi mempelajari hal yang sama (objek material). Contoh dari hal tersebut ditunjukan dengan ilmu geografi sosial dan sosiologi yang mengkaji mengenai kelompok manusia pada suatu wilayah. Sedangkan, hal-hal yang dapat membedakan disiplin ilmu satu dengan lainnya terdapat dalam pemecahan masalahnya (objek formal).

Dikutip dari modul Hakikat Geografi oleh Marhadi, objek kajian ilmu geografi dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal. Objek material geografi meliputi segala gejala yang terjadi di permukaan bumi. Sedangkan, objek formal berupa cara pandangan dari segi keruangan, kelingkungan dan wilayah objek material.

Di dalam ilmu geografi terdapat 5 objek salah satunya objek atmosfer jelaskan apa itu objek atmosfer?

Infografik SC Objek Formal & Material Geografi. tirto.id/Lugas

Objek Material Geografi

Objek material adalah objek ilmu geografi yang berhubungan dengan substansi (pokok) dari materi yang dipelajari. Objek material ilmu geografi pada lingkungan alam terdiri atas litosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer.Sedangkan, objek material ilmu geografi pada lingkungan manusia terdiri atas geografi sosial, geografi penduduk geografi kota, geografi ekonomi, dan geografi lainnya.

Objek Formal Geografi

Objek formal merupakan sudut pandang (pendekatan) yang digunakan dalam ilmu geografi untuk memecahkan dan memahami objek material. Objek formal juga merupakan pembeda antara ilmu geografi dengan ilmu lainnya walaupun mengamati objek material yang sama. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam ilmu geografi sebagai berikut:

1. Pendekatan Keruangan

Pendekatan keruangan, yaitu melihat ilmu geografi dari sudut pandang nilai suatu tempat berdasarkan beberapa aspek seperti letak, jarak, keterjangkauan, dan faktor lain yang berhubungan.

2. Pendekatan Kelingkungan

Pendekatan kelingkungan, yaitu melihat ilmu geografi dari sudut pandang mempelajari suatu tempat dengan keadaan suatu tempat yang saling berhubungan beserta komponen di dalamnya berupa komponen biotik dan abiotik pada satu kesatuan wilayah.

3. Pendekatan Kewilayahan

Pendekatan kewilayahan, yaitu melihat ilmu geografi dari sudut pandang kesamaan dan perbedaan antar daerah beserta ciri khasnya.

4. Pendekatan Waktu

Pendekatan waktu, yaitu melihat ilmu geografi dari sudut pandang perkembangan dari waktu ke waktu terhadap objek material.

Baca juga: Potensi Geografis Indonesia untuk Ketahanan Pangan Nasional

Di dalam ilmu geografi terdapat 5 objek salah satunya objek atmosfer jelaskan apa itu objek atmosfer?

Pembelajaran geografi tak terlepas dari ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan alam. Dewasa ini, pengetahuan ilmu geografi terpadu dalam pengetahuan sosial dan pengetahuan fisik. Yang membedakan geografi dengan cabang ilmu lainnya adalah pendekatan spasial (spatial approach). Kenampakan permukaan bumi menjadi suatu objek yang selalu dikaji dalam pendidikan geografi.

Dalam kajian ilmu geografi, terdapat 2 objek utama. Objek geografi tersebut terbagi dalam objek formal dan objek material. Objek formal adalah sudut pandang mengenai fenomena yang terjadi di permukaan bumi dengan menganalisis kejadian-kejadian menggunakan pendekatan pada spasial.

Lalu apakah yang disebut dengan objek material geografi? Penjelasan tentang objek material geografi dapat kita simak pada penjelasan materi sebagai berikut.

Objek Material Geografi

Objek material geografi adalah pembelajaran ilmu geografi yang menyinggung fenomena di permukaan bumi dalam 2 aspek yaitu aspek sosial dan aspek fisik. Kajian kedua aspek tersebut dasarnya adalah lapisan geosfer. Lapisan geosfer merupakan cabang ilmu geografi yang mewakili segala lapisan stuktur bumi mencakup semua sumber ilmu pengetahuan. Jadi dapat dikatakan bahwa geografi ialah induk dari segala macam sudut pandang ilmiah.

Komponen biotik (dalam hal ini adalah manusia, binatang, dan tumbuhan) menjadi subjek dalam objek material geografi. Sedangkan komponen abiotik (dalam hal ini udara, air, angin, tanah, dan sebagainya) merupakan unsur objektif dalam objek material geografi. Geosfer yang menjadi dasar objek material geografi menimbulkan pernyataan premis, seperti jika terjadi hujan maka daerah X akan terjadi tanah longsor dikarenakan tidak adanya kegiatan reboisasi.

Perlu diketahui bahwa pernyataan premis seperti contoh diatas dalam objek studi geografi menandakan bahwa fenomena harus disertai kemungkinan yang terjadi beserta kemungkinan penyebabnya. Jika pernyataan premis tidak disertai unsur tersebut dapat dikatakan  bahwa tidak adanya bedanya dengan pernyataan premis pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Objek material itulah yang menjadi karakteristik ilmu geografi.

Ilmu geografi dapat diintegrasikan ke dalam ilmu-ilmu mata pelajaran lainnya. Seperti biogeografi, materi tersebut mempelajari makhluk hidup yang menggunakan sudut pandang spasial. Jika tidak menggunakan sudut pandang pendekatan spasial (pola persebaran) maka yang terjadi adalah ilmu tersebut lebih layak masuk dalam ilmu pelajaran biologi. Ilmu lainnya terdapat dalam antroposfer (cabang ilmu geografi yang mempelajari manusia).

Antroposfer yang tidak disertai dengan pendekatan spasial seperti dinamika penduduk maka yang terjadi adalah lebih cocok dikatakan sebagai ilmu sosiologi. Ilmu antroposfer lebih banyak dikaji dalam materi demografi. Ilmuan geografi bernama Prof. Dr. Ida Bagoes Mantra merupakan tokoh geografi yang ahli dalam mengkaji manusia dalam sudut pandang geografi menggunakan objek material.

Untuk mengkaji objek material geografi diperlukan semacam penjabaran umum yang digunakan sebagai acuan dalam mempelajarinya. Acuan tersebut merupakan objek material geografi. Berikut adalah contoh-contoh dari objek material geografi.

Contoh Objek Material Geografi

Pada dasarnya objek material geografi merupakan kajian seluruh fenomena yang terjadi di permukaan bumi baik itu ilmu sosial maupun ilmu fisik. Untuk mempelajari objek material geografi dapat dilihat dari berbagai contoh objek material geografi, antara lain.

Pengertian lithosfer adalah contoh pertama dari objek material geografi. Lithosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu “lithos” yang memiliki arti batuan dan “sphere” yang memiliki arti lapisan. Lithosfer merupakan cabang ilmu geografi yang membahas mengenai batuan, tanah, dan lapisannya yang terdapat di permukaan bumi. Fenomena yang terdapat pada lapisan lithosfer dapat berupa gempa bumi, erosi, karst, dan lain sebagainya.

Penyusunan lithosfer berasal dari berbagai macam unsur lapisan batuan. Lapisan tersebut adalah batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Manfaat lapisan lithosfer dalam kehidupan manusia adalah untuk sumber energi (minyak bumi, batu bara, gas alam, dan lain-lain), sebagai sumber industri, sebagai bahan baku pembuatan pupuk, dan lain sebagainya.

Pengertian atmosfer adalah cabang ilmu geografi yang membahas tentang lapisan udara. Fenomena yang dapat dikaji oleh objek material geografi melalui lithosfer adalah terjadinya hujan, terjadinya pelangi, dan lain sebagainya. Lapisan atmosfer terbagi menjadi 5 yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, thermosfer, dan eksosfer.

Pembagian lapisan-lapisan atmosfer tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri yaitu fungsi dari troposfer adalah untuk tempat menyetabilkan temperatur suhu yang terjadi di permukaan  bumi. Stratosfer berfungsi untuk tempat terjadinya hujan. Mesosfer berfungsi untuk tempat lalu lintas penerbangan pesawat terbang. Termosfer berfungsi untuk pemancar gelombang radio. Dan eksosfer berfungsi untuk bernaungnya lapisan ozon.

Pengertian hidrosfer merupakan cabang ilmu geografi yang membahas tentang segala bentuk perairan yang terdapat di permukaan bumi. Fenomena di permukaan bumi yang dapat dikaji oleh objek material geografi dalam hidrosfer adalah berupa danau, laut, sungai, gletser, arus laut, tsunami, banjir, dan lain sebagainya.

Hidrosfer disebut juga dengan ilmu hidrologi. Pada dasarnya hidrosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu “hidros” yang memiliki arti air dan “sphere” yang memiliki arti lapisan. Hidrosfer tidak dapat terlepas dari siklus hidrologi. Siklus ini dapat dibagi menjadi siklus hidrologi pendek, siklus hidrologi sedang, dan siklus hidrologi panjang.

Pengertian hidrosfer adalah cabang ilmu geografi yang membahas tentang segala macam makhluk hidup yang terdapat di permukaan bumi. Contoh fenomena yang dapat dikaji oleh objek material geografi dalam biosfer adalah ekosistem, habitat, bioma, iklim, dan lain sebagainya.

Pengertian antroposfer merupakan cabang ilmu georafi yang membahas tentang manusia dalam konteks kependudukan yang terdapat di permukaan bumi. Fenomena yang dapat dikaji oleh objek material geografi dalam antroposfer adalah kepadatan penduduk, persebaran penduduk, migrasi, fertilitas, mortalitas, perpindahan penduduk, dan lain sebagainya.

Kepadatan penduduk dihitung berdasarkan jumlah penduduk dibandingkan dengan luasnya daerah tersebut. Jadi untuk mengukur kepadatan penduduk nantinya akan ketemu satuan jiwa per meter persegi. Setelah mengkaji kepadatan penduduk hal yang menarik lagi adalah kajian persebaran penduduk. Untuk memetakan penduduk diperlukan data dari Badan Pusat Statistik untuk mengetahui jumlah penduduk berdasarkan Provinsi, Kota, dan lain-lain.

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah yang lainnya. Migrasi dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu transmigrasi (perpindahan dari suatu pulau ke pulau yang lain), urbanisasi (perpindahan dari desa ke kota), imigrasi (perpindahan dari luar negeri ke Indonesia), emigrasi (perpindahan dari Indonesia ke luar negeri), dan ruralisasi (perpindahan dari kota ke desa).

Kepadatan penduduk tidak hanya dikaji dari luas daerah banding jumlah penduduk saja. Melainkan dengan membandingkan kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi. Jika sudah diketahui data kepadatan penduduk maka antroposfer telah dikaji dengan baik menggunakan objek material geografi.

Demikianlah, penjelasan diatas merupakan artikel yang membahas tentang beragam jenis objek material geografi dan contohnya di masyarakat dalam keseharian. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan pembaca dalam hal mencari ilmu pengetahuan.